Saturday, March 15, 2014

Tentang Dota 2 : Sejarah Dota dan Perkembangannya

Di dunia game, Valve Corporation telah berkembang menjadi salah satu publisher (dengan kesuksesan distribusi jaringan Steam) dan developer game (Half-Life, Portal, Team Fortress, etc) terbesar di dunia saat ini. Dari sisi pengembangan game, kualitas selalu diutamakan daripada kuantitas. Hal ini terutama dapat kamu lihat dari karya terakhirnya, Dota 2 yang masih terus dikembangkan.

Sejak pertama kali berdiri pada tahun 1996, game keluaran Valve selalu dirilis secara perlahan dan disempurnakan sebelum dilepas ke pasaran. Gamer bahkan membuat istilah “Valve Time” untuk menyebut jangka waktu antara tanggal rencana rilis hingga ke tanggal rilis sesungguhnya.

Dota 2 adalah game terbaru keluaran Valve yang baru saja menutup masa close beta dan sekarang dapat dimainkan dalam masa -semacam- open beta dan membuktikan bahwa Valve masih memiliki ‘taring’ dalam menghasilkan game berkualitas dan menarik untuk dimainkan.

Sejarah Singkat Dota

Dota adalah singkatan dari Defense of The Ancients, sebuah game multiplayer yang menyerupai genre RTS. Namun disini, pemain cukup mengendalikan seorang Hero saja, bukan seluruh pasukan. Meski bukan game pertama yang menggunakan gameplay tersebut, Dota berhasil mempopulerkannya, memperoleh jutaan penggemar di seluruh dunia sebelum memunculkan game lain seperti League of Legends dan Heroes of Newerth.


Inspirasi game ini diperoleh dari Starcraft dengan sebuah map custom, yaitu Aeon of Strife. Namun, Dota benar-benar lahir setelah Blizzard merilis Warcraft III. Dengan menggunakan map editor, modder bernama Eul membuat versi pertama Dota. Dengan berjalannya waktu, ‘Project Dota’ dikerjakan oleh berbagai developer, salah satunya adalah Guinsoo (yang kemudian mengembangkan League of Legends) dan IceFrog, pengembang map Dota satu-satunya saat ini sejak tahun 2005.

Perkenalan Gameplay Dota

Dota mengadu 2 tim berisikan masing-masing 5 pemain, dimana keduanya memiliki markas utama yang disebut Ancient dan tim pertama yang berhasil menghancurkan Ancient lawan adalah pemenangnya. Terdapat 3 jalan atau jalur (disebut ‘lanes’) yang menghubungkan kedua Ancient tersebut dan pasukan (‘creeps’) yang spawn atau muncul secara berkala di jalur-jalur tersebut, bertarung dengan ‘creeps’ lawan di sepanjang pertempuran menuju markas lawan.


Masing-masing pemain dapat mengendalikan sebuah unit/ karakter yang disebut ‘Hero’ yang dipilih pada awal permainan. Terdapat lebih dari 100 Hero dengan type yang berbeda : Strength, Agility dan Intelligence. Setiap Hero memiliki 4 skill (beberapa memiliki lebih) aktif maupun pasif. Dengan membunuh creeps, menaikkan level, membeli item dan membuat keputusan strategi, pemain akan berusaha menjelajah map untuk menghancurkan Ancient lawannya.

Munculnya Dota 2

Valve mendekati IceFrog ketika masih merupakan modder amatir dan menawarkan posisi sebagai pimpinan desainer di perusahaan mereka. Tujuan utama Valve adalah untuk mengambil custom map Dota dan membuat versi tersendiri/ standalone yang dapat dirilis untuk umum secara lebih luas. Keuntungannya, Dota tidak lagi dibatasi oleh sistem editing map Warcraft III dan tentunya bayaran yang ditawarkan pastinya tidak sedikit. IceFrog menerima tawaran Valve dan persetujuan secara resmi dibuat resmi pada Oktober 2010 lalu.


Valve bukanlah yang pertama berminat untuk merilis versi standalone Dota. Riot merilis League of Legends pada tahun 2009 dan S2 merilis Heroes of Newerth di tahun 2010. Kedua game ini melakukan modifikasi pada gameplay asli Dota untuk membuatnya unik. Namun hal ini ternyata mengecewakan penggemar hardcore Dota. Sementara itu, Valve merencanakan untuk tetap menggunakan gameplay asli Dota namun dengan kebebasan lebih dari sistem yang sebelumnya terbatas pada engine Warcraft III.

Apa Itu Dota 2? Apa Kelebihannya?

Dota dimainkan oleh jutaan penggemarnya di seluruh dunia, mulai dari Amerika hingga Asia dan seterusnya. Sementara LoL dan HoN memang telah membuat sebuah game tersendiri, namun hanya ada satu game DotA yang sesungguhnya dan versi ini adalah yang dijaga oleh IceFrog. Pemain DotA di seluruh dunia yakin IceFrog adalah sosok yang mengerti esensi Dota dan karena Dota 2 dikembangkan oleh IceFrog, maka jelas bahwa esensi Dota yang digilai oleh penggemarnya akan tetap ada.


Tahun lalu, PCGamer menyatakan ‘Dota 2 adalah game yang terlalu bagus untuk sebuah game yang bahkan belum dirilis’. Saat itu, meski masih dalam masa closed beta, Dota 2 menduduki Top 5 Steam games berdasarkan pendapat gamer, mengalahkan game populer lain seperti Skyrim dan Counter-Strike: Source. Saat ini, Dota 2 secara konsisten memiliki jumlah 300,000 pengguna online yang bermain pada saat bersamaan. Angka ini berbeda jauh dengan game 1 peringkat dibawahnya, Teatm Fortress 2 yang memiliki 70,000 pengguna online pada saat bersamaan.


Jika kamu tertarik dengan kompetisi game, terdapat banyak liga dan turnamen Dota 2 yang dapat kamu temui dimana saja secara online. Tidak sedikit juga warnet yang mengadakan kompetisi semacam ini. Selama 3 tahun berturut-turut, Valve telah menjalankan turnamen global The International dengan total hadiah mencapai $1,6 juta dan tahun ini, The International telah memperoleh dana hadiah hingga $2 juta dan terus bertambah dari crowdfunding yang diadakannya.

Ini dia kelebihan Dota 2 : Dota 2 dapat dimainkan secara gratis secara penuh. Tidak seperti saingannya LoL atau HoN yang melakukan monetisasi dengan menjual Hero menggunakan cash atau real money, di Dota 2, kamu bisa memiliki semua Hero yang ada, menggunakan dan menikmati setiap fitur yang ditawarkan tanpa membayar sepeser pun. Kamu hanya perlu mengeluarkan uang untuk membeli kostum Hero dan tiket turnamen untuk menonton pertandingan Dota. Dota 2 adalah FREE GAME yang sesungguhnya.

Source : gameonlineku.com

Friday, March 14, 2014

Wednesday, March 5, 2014

4 Crucial Steps to Make Your Dream Come True


“Don’t be pushed by your problems; be led by your dreams.” ~Unknown
If you have a dream, something that excites you, inspires you, and maybe even keeps you up at night, I have some advice for you:

1. Believe that it’s possible.

So often we think of dreams as things most people don’t get to do—luxuries reserved for people who are privileged, wealthy, or well connected.
It’s true that some people have more advantages than others. What takes one person five years of planning and saving may require another to do little more than sell a stock and make a call.
It’s also true that the second person may have worked incredibly hard for said stock. The point is: We’re all starting from different places, for different reasons, with different levels of work required to get from A to B.
If your dream is something you’re physically incapable of doing, it may be improbable (but not impossible—we’ve come a long way with technology!) And there’s no denying that certain dreams are more difficult to achieve than others.
But most of the things we dream about are things we could do if we were willing to work toward it, align our choices to support it, and stay flexible in terms of fulfilling it.
You don’t need to believe it will be easy, or it will happen quickly, or it will look exactly like you visualized it. You just need to believe in the possibility, which really means you need to believe in yourself.

2. Take tiny steps to work toward it.

Working toward it entails aligning with the right people, disregarding discouragement from people who don’t support your growth, and taking tiny steps each day to move toward your vision.
“The right people” are those who help you, support you, encourage you, believe in you, and guide you on your way to this dream. It may include people who’ve done what you want to do, people who also want to do it, and even people who just plain find it cool.
Share your enthusiasm and progress with them. They’ll keep you excited and help you stick to your plan.
As for those people who don’t support your growth, there will be many of them, and they most likely won’t be malicious. They’ll be well-meaning people who aren’t able to do step one for themselves, and, therefore, think they’re doing you a favor by discouraging you. Politely decline that favor.
Their words may seem to keep you down, but it’s how you internalize them that holds you back.
And as for taking consistent steps, they really can be tiny. It may not seem like much to make a call, bookmark a site, or send an email, but the little things add up over time—and because they’re easily doable, each one may inspire you to do more.

3. Make choices that support it.

Much of our experience stems from our choices. Not all of it; there are some things that we can’t control.
This isn’t a suggestion that if we make all the “right” choices, everything will line up and magically work out. It’s just that we have more power than we often realize—and our power lies in our choices.
Whatever your dream, the first choice is to prioritize it. As you’re able, dedicate time to it, money to it, attention to it, love to it. Give what you can, as you can, and back that giving with belief, passion, and enthusiasm.
The other side of this coin is realizing which choices don’t support your dream—when you’re doing too much or pursuing other dreams that conflict, for example.
For me, that’s meant pushing off some other equally exciting milestones with my boyfriend, like buying a house.

4. Stay flexible about how you’ll fulfill it.

It’s tempting to be rigid about a dream—when it needs to happen, how it needs to happen, and who it needs to include. But sometimes when we’re too busy clinging to a specific vision, we miss an opportunity to experience it in different shades.
This isn’t meant to discourage you from reaching for the stars. It’s just a reminder that there are a lot more of them than you may realize, some far closer than others.
Being a singer may include a jazz club, not a fan-packed stadium. Writing a book may entail self-publishing, not a six-figure advance. And traveling may include teaching abroad or a string of budget bed-and-breakfasts—I know because this time around, I’ve booked several!
They may not be the ultimate dream, but they are, in fact, reflections of it.
And in that moment when you’re doing something inspired, passionate, and in line with your deepest intentions, you’ll feel two things that you may not have realized weren’t exclusive to one specific vision:
You’ll feel alive. And proud.
And now, two final thoughts on making dreams come true: know that no dream is better than any other, and stay open to the possibility that your dream may change.
Regarding the first part, your dream may not seem big or romantic. It doesn’t need to be. It’s an extension of your unique values and priorities, and all that matters is that it matters to you.
As for the second part, sometimes we attach to dreams simply because we’ve held them for so long. It’s the sunk-cost principle: After you’ve invested a lot of time, energy, or money, it’s hard to consider walking away.
But if your priorities have changed, you may no longer want it. Accepting this isn’t a sign of weakness or defeat. It’s growth, and the wisdom to enable it.
Of course, there’s also the possibility that your dream may have changed in a smaller way.
This weekend when I leave for Rome, my parents, my siblings, and my boyfriend’s parents will also be en route for a short family trip.
My dream wasn’t just to go back. It was to go with the people I love. And after much conceptualizing, convincing, and coordinating, it’s now coming true.
What’s your dream, do you believe you can fulfill it, and what tiny step can you take today to start (or continue) working toward it?

Friday, August 2, 2013

9 Investasi Nyeleneh Google


Google terkenal sebagai raksasa mesin pencari yang gemar melakukan inovasi. Beberapa bahkan menghasilkan kesuksesan bagi perusahaan tersebut.

Di bidang teknologi sudah tak terhitung lagi berapa jumlah uang yang digelontorkan oleh Google untuk mengepakkan sayapnya. Malah untuk beberapa startup mereka rela merogoh kocek yang dalam.

Sebagai leader di bidang ICT, sudah jamak rasanya bila Google mengeluarkan dana segar untuk memuluskan visi dan inovasinya. Nah, apa jadinya bila Google berinvestasi di luar bidang yang mereka geluti.

Karena ternyata Google mengeluarkan dana untuk sejumlah investasi di luar teknologi. Malah boleh dibilang, pengeluaran yang dilakukan agak nyeleneh untuk perusahaan seperti Google.

Apa sajakah investasi nyeleneh yang pernah dilakukan oleh Google? Berikut detikINET sarikan dari berbagai sumber, Kamis (1/8/2013).

1. Proyek Energi Bersih
Sudah banyak diketahui bahwa Google getol melakukan investasi untuk proyek energi bersih terbarukan. Salah satunya adalah, proyek energi tenaga angin.

Tak tanggung-tanggung, Google menanam uangnya tak kurang dari USD 40 juta untuk proyek energi bersih tenaga angin tersebut.

Google 'membakar' uangnya di sektor ini terkait data center dan internet cepat terjangkau yang digebernya.


2. Apartemen Murah




Akhir tahun Agustus 2011, Google mengumumkan kerjasamanya dengan US Bancorp untuk membangun apartemen murah alias terjangkau.

Tak tanggung-tanggung, raksasa software tersebut rela mengeluarkan USD 86 juta untuk membangun rumah susun untuk bisa dinikmati semua kalangan.

"Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi kekosongan dalam investasi perumahan yang terjangkau. Investasi kami dengan USBCDC memungkinkan kita untuk memberikan bantuan kepada orang yang mungkin kesulitan mendapatkan rumah berkualitas," sebut VP Google saat itu, Brent Callinicos.


3. Pemain di Pasar Energi
Google tampaknya ingin mendapatkan uang dari layanan yang berbeda. Selain membangun proyek energi tenaga angin, perusahaan itu ingin menjadi pemain di pasar energi.

Google melakukan penjualan energi yang didapat dari pembangkit angin miliknya dengan menjual listrik 114 megawatt.

Anehnya, pembangkit listrik milik Google berlokasi di negara bagian Iowa, sementara Google tidak memiliki data center di daerah tersebut.

4. Membayar Peternak Lebah
Google terkenal sangat memanjakan karyawannya, mulai dari fasilitas hingga asupan gizi yang tersedia dalam makanan yang disediakan gratis.

Saking perhatiannya dengan karyawan, Google menugaskan peternak lebah yang mengurus 4 sarang lebah yang terletak di lingkungan kantor Google.

Memang ini bukan investasi dengan uang jutaan dolar, tapi Google ingin agar pasokan madu untuk karyawannya bisa terjaga kesegaran dan kemurniannya.

Karena madu dipercaya meningkatkan stamina dan ujung-ujungnya produktivitas karyawan menjadi tujuan utamanya.


5. Investasi USD 1 Juta untuk Monorail
Google juga melirik investasi di bidang transportasi. Tapi, gelontoran dana untuk segmen ini dinilai sulit dimengerti malah cenderung gila.

Kenapa? Karena kerjasamanya dengan perusahaan Shweeb untuk membangun semacam monorail, namun digerakkan dengan genjotan dari orang yang di dalammnya.

Google mengeluarkan USD 1 juta ke Shweeb hanya untuk melakukan survei apakah alat tersebut dapat digunakan sebagai sarana transportasi di kawasan kantor Google.


6. Internet Fiber Optic Super Cepat
Ini mungkin investasi nyeleneh yang masih berkorelasi dengan core utama dari bisnis Google. Ya, membangun kabel fiber optik untuk mendapatkan internet super cepat.

Sebagai perusahaan internet, tentu saja Google ingin agar menggenjot penggunaan online yang berimbas bagi kesuksesan produk besutannya.

Kansas menjadi negara bagian di Amerika Serikat yang menjadi proyek percontohan. Kecepatan koneksi internet yang ditawarkan Google mencapai 1 Gbps atau sekitar 100 kali lebih kencang dari kecepatan koneksi internet maksimum yang bisa diperoleh di Amerika Serikat hingga saat ini.

Saking cepatnya, sebuah film HD utuh bisa di-download kurang dari satu menit.


7. Panel Sinar Matahari
Masih soal proyek sumber energi yang terbarukan. Google menseriusi dana hingga USD 10 juta untuk pembangunan purwarupa panel sinar matahari.

Tujuannya jelas, agar mampu mengurangi biaya energi matahari sampai setengahnya.

Larry Page percaya bahwa mimpi besarnya ini mampu mengubah dunia. Tetapi, mengapa mengeluarkan uang untuk proyek solar?



8. Investasi untuk Bayar Hutang Pribadi
Google memang terkenal melakukan akuisisi startup untuk menunjang performa layanan produk yang dimiliknya. Tapi ada satu investasi aneh yang dilakukan Google terhadap startup 23andMe.

Memang Google menggaet startup itu dengan dana sekitar USD 3,9 juta. Tapi masalahnya adalah, 23andMe ternyata dimiliki oleh istri dari Sergey Brin -- salah satu pendiri Google.

Uang tersebut langsung digunakan oleh 23andMe untuk membayar utang sebesar USD 2,6 juta yang merupakan pinjaman pribadi dari Sergey Brin.

9. Kirim Robot Ke Bulan
Google menggelontorkan uang USD 30 juta untuk membiayai pengiriman robot ke bulan yang akan berjalan 500 meter di bulan.

Pengiriman robot bernama Google Lunar X Prize tersebut untuk memetakan gambar dan video bulan yang nantinya dikirim ke bumi.


Sumber : http://inet.detik.com/read/2013/08/01/120651/2321121/398/10/10-investasi-nyeleneh-google

Fitur Plus-plus di Dota 2 Bagi yang Berbayar

Jakarta - Valve memastikan bahwa Dota 2 bisa dimainkan secara gratis bagi siapa saja. Tapi bagi ingin membayar, dalam game tersebut sudah disediakan beberapa fitur menarik.

"Anda tak perlu membayar untuk menang, semua item di toko hanyalah kosmetik dan tidak mempengaruhi jalannya permainan," tegas Gabe Newell, pendiri Valve, beberapa waktu lalu di blog Dota 2.

Pernyataan tegas bos Valve itu sekaligus menepis kabar yang menyebut jika Dota 2 berbayar. Tapi tetap saja untuk menghasilkan uang harus ada beberapa sistem yang diterapkan dalam game tersebut dan valve menyebut sistem ini sebagai Microtransaction.

Tidak seperti game online lainnya, microtransaction tidak menyediakan hero untuk diperjualbelikan, yang ditawarkan hanyalah soal kustomisasi para karakter. Fitur ini sebelumnya pernah diperkenalkan dalam Team Fortress 2 hanya saja ada beberapa peningkatan.

Di sini Valve akan membuka Steam Workshop agar para pemain bisa mengirimkan desain karakter hasil karyanya. Jika beruntung, desain tersebut akan dijual di 'toko' Dota 2 dan hasil penjualannya akan dibagi dengan Valve.

"Membeli item bukanlah jalan satu-satunya untuk mendapatkan barang baru, pemain juga bisa mengumpulkan point melalui pertempuran yang bisa ditukarkan," tulis Newell, seperti dikutip detikINET dari blog Dota 2, Jumat (1/6/2012).

Jadwal peluncuran Dota 2 memang masih misteri, namun dengan diungkapkannya sistem microtransaction ini bukan tidak mungkin game yang telah lama dinanti itu akan muncul dalam waktu dekat.

Sumber : http://inet.detik.com/read/2012/06/01/141504/1930411/654/fitur-plus-plus-di-dota-2-bagi-yang-berbayar

Dota 2 Digandrungi 4 Juta Pengguna

Jakarta - Meski belum genap sebulan diluncurkan, namun pemain aktif Dota 2 sudah menembus angka 4 juta gamer. Salah satu bukti bahwa game tersebut memang sangat digandrungi.

Ya, sejak diluncurkan 9 Juli 2013 lalu server Dota 2 terus kebanjiran pemain. Bayangkan saja, hingga kini game tersebut sudah dimainkan oleh 4,008,000 pemain aktif di seluruh dunia. Termasuk para beta tester Dota 2 yang sudah menguji game tersebut sejak 2 tahun lalu.

Angka tersebut memang tergolong fantastis untuk sebuah game online yang baru saja diluncurkan. Tapi tampaknya Dota 2 masih harus mengejar ketinggalannya dari para pesaingnya seperti League of Legends, Heroes of Newerth, dan lainnya.

Sekadar catatan, League of Legends hingga saat ini memiliki pemain aktif hingga 30 juta orang, dan rata-rata setiap hari ada 12 juta gamer yang memainkan game tersebut, demikian yang dikutip detikINET dari Megagames, Senin (22/7/2013).

Sumber : http://inet.detik.com/read/2013/07/22/141611/2310260/654/dota-2-digandrungi-4-juta-pengguna

Galaxy Note III-Smartwatch Samsung Meluncur Bersamaan?

Jakarta - Mungkin sudah tak terhitung berapa banyak bocoran yang mengungkap kehadiran phablet generasi terbaru Samsung ini. Mulai dari desain, spesifikasi, hingga bocoran tampilannya telah ramai jadi perbincangan.

Sebelumnya Galaxy Note III diisukan bakal dirilis bersamaan dengan event IFA 2013 di Berlin, Jerman pada 6 september mendatang. Namun bocoran terbaru yang diungkap media Korea Selatan menyebut bahwa peluncuran Galaxy Note III dipercepat 2 hari sebelumnya, yakni pada 4 September 2013.

Masih menurut media tersebut, Samsung juga bakal mengumumkan perangkat lain di acara peluncuran Galaxy Note III. Sejumlah dugaan pun mengarah pada perangkat smartwatch yang selama ini memang diisukan sedang digarap Samsung.

Galaxy Note III sendiri seperti dikutip detikINET dari Phone Arena, Jumat (2/8/2013), bakal dipersenjatai prosesor Snapdragon 800, kamera 13 MP, layar Amoled full HD berukuran 5,7 inch, dan Android 4.3 terbaru.

Namun spesifikasi tersebut tentunya masih tentatif karena diisukan juga Galaxy Note III akan keluar dalam dua varian dimana salah satunya mengandalkan prosesor Exynos Evolved.

Sumber : http://inet.detik.com/read/2013/08/02/172459/2323095/317/galaxy-note-iii-smartwatch-samsung-meluncur-bersamaan?i991102105